Jumat, 21 November 2014

CATATAN PENTING, CURHATAN

Lama tak bersua lama tak ada kabar membuatku rindu membuatku sangat-sangat ingin bertemu. Membuat tangan ini terus bergerak mengikuti irama hati yang terus berkata-kata hingga kalimat demi kalimat terangkai tanpa bisa terkendali.
Kadang aku berpikir aku ini lebih cinta dunia sastra, seni ataukah engineering... Namun inilah hidup yang harus diseimbangkan, hidup yang harus aku cintai karena ini lah aku.
Aku ingin belajar menulis lagi, ingin belajar berbagi ilmu lagi ingin kembali pada dunia yang lama aku tinggal. Aku hanya ingin berbagi
Jangan terlalu panjang dan banyak kata-kata tapi lakukan, kerjakan dan laksanakan. Lillahita`ala

NB :
maaf untuk email dan pertanyaan yang tak terjawab, lama sudah tidak mengotak atik email dan blog ini. Mari berbagi Ilmu dan belajar bersama. Mohon email ke pratiwi47.np@gmail.com saja saudara-saudara sekalin. Terima kasih

Jumat, 28 Maret 2014

Team Tari IPPM-BK di Alek Gadang pak Tantawi





bersama anak daro dan marapulai
 Walau di negeri orang namun budaya tetap harus dilestarikan, begitulah prinsip yang yang di bawa team tari IPPM Bundo Kanduang Malang yang beranggotakan mahasiswa-mahasiswi Malang yang berasal dari Provinsi Sumatra Barat tersebut. Terbukti, dengan semangat tinggi dan senyum mengembang, mereka memeriahkan acara pesta pernikahan dari anak Bapak Tantawi yang dilaksanakan di Sasana Krida Universitas Negeri Malang pada 22 Maret 2014 kemaren.
persiapan tari pasambahan
team tari pasambahan
            Di awali dengan tari Pasambahan yang diiringi petatah petitih dari ranah Minang pada pembukaan acara, terlihat para tamu begitu antusias untuk menyaksikan penampilan tari dari team IPPM Bundo Kanduang itu. Tari pasambahan ini melambangkan ucapan selamat datang dan penghormatan kepada kedua mempelai atau anak daro, marapulai dan keluarga serta para tamu undangan.
tari payung
            Acara semakin meriah pada penampilan tari kedua yaitu tari payung yang di tampilkan pada sela-sela acara ketika para tamu undangan menikmati hidangan yang telah di sediakan tuan rumah. Tari Payung merupakan tarian yang ditarikan anak gadis di Minang, tarian permainan dan ungkapan rasa bahagia dari gadis-gadis remaja.

 

Rabu, 13 November 2013

Dibalik Layar Hari Pahlawan di Kota Pahlawan



Deg, spontan aku terbangun ngelirik jarum jam di dinding kamar, jarum pendeknya tepat diangka lima dan angka dua belas untuk jarum panjangnya. Ya ampun aku ketiduran, lalu segera berlalu untuk melaksanakan sholat subuh kemudian packing. Packing? Yup dari sinilah cerita cerita konyol 9-10 November 2013 nan haru itu dimulai.
Oouw, bajunya belom dijemput, ini sudah jam berapa? Aku menggumam sendiri pagi itu. Mandi, segera sarapan dan berangkat ke beskem menemui Ihsanudin ketua IPPMBK malang untuk tahun 2013. Dengan keadaan seperti ini siapa lagi yang bisa aku hubungi selain beliau. Tek, saat sampai dibeskem masih sepi, pada kemana? Pertanyaan yang ga perlu ditanyakan untuk jam-jam segini. Kemana lagi kalau bukan masih tidur. Sungkan memang untuk membangunkan teman-teman, tapi apa boleh dikata tidak ada pilihan lain lagi.

Kereta hari ini menuju Surabaya akan berangkat jam12.00, itulah yang diketahui teman-teman termasuk aku saat itu, sekarang sudah jam 08.00 dan aku harus segera kerumah uni tina untuk menjemput baju tari yang akan dikenakan teman-teman pada acara GGM besok di Surabaya dan itu artinya memang tidak ada pilihan untuk tidak membangunkan sang ketua. “Isaaan…” suaraku menggema dilorong kamar beskem yang tidak mungkin aku masuki itu. “iya” sang ketua menjawab. Dengan wajah masih memelas beliau keluar dari kamarnya menemuiku yang senyum-senyum sendiri tidak enak menggangu tidurnya. “ Baju  belom dijemput, bisa tua menemani wi?” kalimatku saat itu. “oh iya wi” jawabnya singkat.
Pukul 08.30 kamipun berangkat kerumah uni Tina untuk menjemput baju. Sejam kemudian aku selesai memilih baju yang akan kami bawa, setelah berpamitan kami kembali ke beskem, namun sesampai disana teman-teman yang akan berangkat ke Surabaya masih belom kelihatan. Saat jam sudah menunjukan angka 10.30 barulah beberapa orang mulai datang. Rute hari ini adalah beskem-stasiun Kota Lama Belimbing dan kemudian berangkat ke Surabaya dengan kereta ekonomi lalu turun di stasiun Wonokromo Surabaya.
Tepat jam 11.00 siang itu aku bersama teman-teman yang berjumlah 24 menuju stasiun dengan angkot. Angkot pertama diisi 13 orang termasuk aku sedangkan dibelakang menyusul angkot kedua yang diisi adik-adik maba 2013 sekitar 11 orang. Perjalanan siang itu diisi dengan canda tawa yang tidak ada habisnya, tapi ditengah perjalanan tiba-tiba Ihsanddin berseru “Happy ketinggalan”. OOuw, teman-teman mulai ribut dengan berbagai komentarnya masing-masing dan solusi yang paling tepat adalah menyusul. Opsi pertama, minta tolong teman-teman yang masih dibeskem untuk mengantar ke stasiun, namun adakah yang tahu jalan? Masalah muncul. Ihsanudin dan Isan Dinata sibuk menelvon teman-teman yang ada dibeskem jikalau ada teman-teman yang bisa mengantar namun, ternyata happy lebih memilih opsi kedua yaitu nyusul sendiri dengan naik angkot.
Happy lewat, namun beberapa saat kemudian masalah baru muncul, tadi Happy sekarang Indah. Ehmmm, masih ada aja yang ketinggalan. Akhirnya bg Ego ikut turun tangan untuk mengantar Indah ke stasiun, selesai. Opps ternyata tidak sampai disitu saja, “jam berapa sekarang? Keburu nggak ya waktunya?” pertanyaan baru muncul ketika melihat jarum jam menunjukan angka 11.50 WIB, 11.55 WIB bahkan ada yang jarum jamnya menunjukan 12.06 WIB. Berbagai komentar dan gumaman teman-teman mulai bermunculan. Berdoa agar jam yang paling lambat adalah jam yang paling benar, atau setidaknya keretanya terlambat. Tidak hanya itu, bahkan khayalan-khayalan seperti film-film india pun ikut mewarnai perjalanan kami waktu itu. “bagaimana jika kita sampai, dan waktu yang bersamaan keretanya berangkat” salah satu khayalan teman-teman. “Atau ntar kita lempar selendang trus nyangkut di keretanya, aku gelayutan” khayal Yuda. “Atau kita lari-lari kayak difilmnya 5 cm”. Begitulah khayalan-khayalan teman-teman.
Disaat teman-teman mengkhayal tiba-tiba aku menerima sebuah pesan singkat “kak dimana? Kami udah distasiun” smsnya trya yang membuatku bingung dan berpikir, kok bisa? Bukannya tadi trya dan teman-teman, angkotnya dibelakang dan ketinggalan lumayan jauh ya? Kok bisa nyampe duluan? Aku Tanya teman-teman ada yang melihat angkot mereka duluan nggak?, dan dijawab dengan gelengan kepala. Kemudian tiba-tiba ada yang nyeletuk “jangan-jangan yang dimaksud adalah stasiun kota baru”. OOuw, masalah baru lagi ini apalagi dengan waktu yang tinggal sepuluh menit malah salah stasiun, dan itu artinya mereka harus nyari angkot baru untuk sampai di stasiun kota lama belimbing yang kami tuju. Ehmmm, bagaimana ini? “telephon aja” Ihsanudin berkata.
Huft, akhirnya mulai sedikit bernafas lega saat teman-teman yang salah stasiun tersebut mengatakan kembali berangkat menuju stasiun kota lama. Tepat jam 12 lebih sedikit kami sampai dan ternyata kereta yang kami maksud bukan berangkat jam 12.00 tapi 12.10 WIB dan disana sudah ada Indah dan Bg Ego yang sudah terlebih dulu sampai. Tapi tetap saja belum bisa bernafas sangat lega karena teman-teman yang diangkot satunya belum menampakan diri.
Menunggu di depan persimpangan stasiun adalah hal yang dilakukan Ihsanudin untuk antisipasi siapa tahu teman-teman tidak tahu. Namun, tidak berapa lama teman-teman sampai tepat didepan stasiun dan Ihsanudin malah yang ketinggalan. Ini lah salah satu hikmah kemajuan teknologi dizaman modern ini, dengan telephon teman-teman pun menghubungi Ihsan agar segera ke stasiun.
Akhirnya kereta datang, dan setelah pemeriksaan ktp teman-teman mulai memasuki gerbong kereta. Berdiri itulah yang harus dilakukan teman-teman karena tiket kami adalah tiket berdiri. Namun, ketika ada bangku kosong teman-teman mengisi bangku yang entah siapa tuannya tersebut sampai kemudian si empunya datang dan dengan tampang yang tak berdosa dan polos teman-teman tersenyum menyerahkan kembali tahtanya pada si empu yang datang meminta haknya. Bahkan ada yang sampai 3 kali harus berdiri, duduk dan berdiri kembali. Namun begitu tidak mengurangi kecerian dan kehebohan teman-teman selama di kereta.

            Surabaya, 9 November 15.30 WIB kami menginjakan kaki di stasiun Wonokromo yang kemudian di jemput oleh Cak Pen dan Pak Yus. Sebelum menuju ke rumah Gadang yang ada di Surabaya aku, isan dan beberapa orang teman-teman menyempatkan untuk membeli tiket balik ke Malang. Kali ini kami tidak lagi mengambil tiket kereta ekonomi tapi dengan sangat percaya diri kami memilih mengambil tiket ekspress penataran, dan salah satu penyebabnya adalah kapok berdiri.
            Setelah tiket ditangan, kami pun menuju Rumah Gadang, sesampainya disana teman-teman ada yang istirahat dan ada yang membersihkan diri. Agenda berikutnya adalah gladi resik dan main futsal bagi yang cowok. Serta sebagian teman-teman cewek ada yang ke taman pelangi untuk sekedar menghirup udara malam kota Surabaya.
            Malam itu, pukul 22.30 WIB teman-teman sudah kembali berkumpul di Rumah Gadang untuk beristirahat agar kembali segar pada acara esok hari. Tapi aku, tepat jam 23.15 WIB bersama wewen, wulan, yuli, cak pen dan bg bibin keluar menggunakan mobil pick up untuk menjemput peralatan yang akan dipergunakan pada acara besok. Namun diperjalanan saat akan balik ban mobil tersebut bocor. “Hummm, ini Surabaya… makanya malang nggak usah dibawa-bawa” becanda kami malam itu. “pamali sih…”
            Esok hari adalah hari H dilaksanakannya dialog kepemudaan dan Mubes GGM Minang, tujuan kami datang ke kota pahlawan di hari pahlawan ini. Sebuah organisasi non politik Gerakan Generasi Muda Minang Jawa Timur, atau lebih tepatnya suatu wadah pemersatu kami para mahasiswa perantau dari Minangkabau dan Sumatra Barat. Satu persatu acara hari itu berjalan dengan lancar hingga terpilihnya ketua dari GGM Minang Jatim itu sendiri. 

            Setelah semua acara selesai, sesuai dengan jadwal tiket kereta maka kami harus balik ke Malang jam 17.53 Wib. Maka ketika jam menunjukan pukul 16.30 Wib persiapan pulang dan otw stasiun merupakan prioritas kami saat itu. Mobilitas ke stasiun akan dilakukan dengan 2 trip. Namun ternyata dengan 2 trip tersebut tidak cukup untuk mengantar semua teman-teman ke stasiun, tersisa 4 orang. Akhirnya 4 orang yang tersisa termasuk aku pun diantar menggunakan motor. Ihsan Dinata dan Bayu berangkat duluan disusul aku bersama Cak Pen, Happy bersama bg Syam dan Indah bersama Daif. Ditengah perjalanan, tiba-tiba kami kehilangan Indah dan Daif. Waaah, masalah lagi karena yang terbayang waktu itu adalah Daif dan Indah tidak tahu jalan, namun tidak memungkinkan juga kami harus balik. Hal yang dapat dilakukan adalah menelvon tapi juga tidak bisa dihubungi.
            Sesampainya distasiun aku menoleh kebelakang, loh… Happy mana? MasyaAllah lagi-lagi. Kukeluarkan Hp namun sia-sia nggak ada pulsa, Oppss. Aku memasuki stasiun mencari teman-teman dan meminjam hp untuk menghubingi Happy dan bg Syam, Alhamdulillah tidak berapa lama kemudian mereka lewat dan dipanggil teman-teman. Disaat yang bersamaan teman-teman juga memberitahu kalau Indah dan Daif juga sudah sampai.
            Tuhan tidak menguji hambanya jika tak mampu, dan benar saja ujian itu masih terus berlanjut. Kami memesan tiket kereta Ekspress agar perjalanan pulang bisa lebih nyaman dan santai serta teman-teman bisa beristirahat. Namun apa boleh dikata baru beberapa saat kereta berjalan dan teman-teman yang mulai merasa lapar secara bersama-sama makan nasi yang dibawa, tiba-tiba dikejutkan dengan lampu kereta dan ACC yang mati. SubhanaAllah, suhunya sangat panas sekali melebihi panasnya suhu di Sumatra barat. Teman-teman yang sedang makan  mau tidak mau pun melanjutkan makan didalam keremangan malam gerbong kereta 4 penataran ekspress malam itu.

            Distasiun berikutnya kereta berhenti agak lama untuk memperbaiki kerusakan. Teman-teman semakin heboh dengan gumamannya masing-masing. Cukup lama hingga satu persatu teman-teman akhirnya membuka jendela kaca kereta dan berniat keluar untuk menghirup udara segar, menghindari suhu yang panas, namun disaat yang hampir beramaan, bahkan ada beberapa orang teman-teman yang belum sempat turun, Lampu kereta sudah nyala dan kereta siap diberangkatkan kembali. Hah, sungguh apes sekali.

            Setelah semuanya kembali normal dan kereta kembali berangkat, teman-teman kembali sibuk dengan berbagai aktifitas, ada yang kecapean lalu tidur, ada yang ngobrol dan terus bercanda tawa, ada yang main, ada yang curhat dan sebagainya hingga tanpa terasa kami telah sampai di stasiun Malang kembali. Satu persatu teman-teman pun mulai turun dari kereta hingga tiba-tiba ada yang nyeletuk “caturnya mana?” woo, bg Asra pun segera berlari-lari untuk kembali ke gerbong kereta untuk memeriksa apakah masih ada dan ketinggalan namun langkah kaki gontainya menuju kami dapat diartikan sebagai jawaban “tidak ada, aku tidak menemukannya”. Dan beberapa saat kemudian ada yang mengatakan “cari apa? Catur? Itu didepan udah dibawa”. Hufttt… lagi-lagi.

Rabu, 21 Agustus 2013

Contoh aplikasi pondasi tiang pada bangunan sipil keairan



*         Pondasi tiang untuk dermaga
Pondasi tiang pancang dalam struktur dermaga didesain untuk menerima beban dari berat struktur dermaga, peralatan penanganan kargo, dan beban-beban lateral yang disebabkan oleh kondisi lingkungan (arus, gelombang, gempa) dan operasi kapal (berthing, mooring).
Description: http://gemaniasbarat.files.wordpress.com/2011/06/aasir.jpg 








Gambar 2. Contoh pondasi tiang pada dermaga


*         Pondasi tiang untuk Jembatan
Pondasi tiang pancang digunakan untuk pondasi yang tanah permukaannya tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk menahan beban dan tanah kerasnya yang memiliki daya dukung letaknya sangat dalam (> 10 m).
Description: http://www.portalsatu.com/wp-content/uploads/2013/01/trenggalek_pondasi-jembatan-ambrol-1-001_00013.jpg









Gambar 3. Contoh pondasi tiang pada jembatan

*         Pondasi tiang untuk Bendungan
Tiang pancang beton berdasarkan cara pembuatannya dibedakan menjadi dua macam yaitu :

- Cast in place (tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor)
- Precast pile (tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik).
Fondasi  tiang  pancang  dibuat  ditempat  lain (pabrik,  dilokasi)  dan  baru dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul  pada  waktu  pengangkatan  dan  pemancangan.
Description: http://inspirasibangsa.com/wp-content/uploads/2012/11/IMG_0242.jpg
Gambar 4. Contoh pondasi tiang pada bendungan

1.      Parameter Tanah untuk menentukan daya dukung Pondasi Dangkal
Parameter yang digunakan dalam menentukan Pondasi Dangkal
1.      Kedalaman suatu pondasi (Df) dari suatu pondasi yang akan dibangun.
2.      Ukuran dan bentuk pondasi.
3.     Apabila perbandingan kedalaman (L) dengan lebar pondasi (B) lebih kecil atau sama dengan 1, diaplikasikan tanah keras pada kedalaman
1 – 2 m.
4.      Sifat tanah terhadap penurunan yang akan terjadi pada suatu daerah rencana.
5.      Kedalaman air tanah yang terdapat pada lokasi studi.
6.      Nilai parameter tanah (Ɣ,ƈ, dan Ɵ).
7.      Pengaruh permukaan tanah (ground Factors), Menurut Hansen

2.      Jenis Pengujian Tanah dilapangan
Uji sondir / CPT (Cone Penetration Test)
Penyelidikan tanah dibutuhkan untuk keperluan desain pondasi TL. Yang sering digunakan adalah dengan metode sondir. Mengingat bahwa umumnya rute jalur transmisi sangat panjang dan lokasinya seperti persawahan dan perbukitan dan jauh dari jalan yang bisa diakses dengan kendaraan roda empat. Untuk gampangnya dipakai mesin sondir ringan, yaitu dengan kapasitas sondir 2.5 ton. Dan alat sondir ini mudah diangkut dengan kendaraan kecil (pick up) dengan bak terbuka dan dibawa ke lokasi penyondiran dengan tenaga manusia. Tim sondir biasanya terdiri dari 5 orang.
Tujuan dari Pengujian sondir dilapangan adalah:
1.      Memperoleh parameter-parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan, dengan alat sondir (penetrasi quasi statik).
2.      Parameter berupaperlawanan konus (qc), perlawanan geser (fs), angka banding geser (Rf), dan geseran. Total tanah (Tf), yang dapat dipergunakan untuk interpretasi perlapisan tanah dan bagian dari desain fondasi.

Gambar 5. Cone penetration test

Uji SPT (Standart Penetration Test)
suatu metode uji yang dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran untuk mengetahui, baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan teknik penumbukan. Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam tanah, disertai pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan tabung belah sedalam 300 mm vertikal. Dalam sistem beban jatuh ini digunakan palu dengan berat 63,5 kg, yang dijatuhkan secara berulang dengan tinggi jatuh 0,76 m. Pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap, yaitu berturut-turut setebal 150 mm untuk masing-masing tahap. Tahap pertama dicatat sebagai dudukan, sementara jumlah pukulan untuk memasukkan tahap ke-dua dan ke-tiga dijumlahkan untuk memperoleh nilai pukulan N atau perlawanan SPT (dinyatakan dalam pukulan/0,3 m).

Tujuannya dari uji SPT adalah:
untuk memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan SPT, yang dapat dipergunakan untuk identifikasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi. 

Gambar 6. Standart penetration test

 Uji CBR di lapangan
     Tujuan penggunaan CBR dilapangan adalah:
1.      Penentuan tebal perkerasan (Full depth pavement) Untuk bagian jalan yang direncanakan akan mendapatkan penanganan”Pelebaran jalan”.
2.      Penentuan tebal lapis ulang”Overlay” diatas jalan aspal apabila tidak dapat disedikan.
3.      Penentuan tebal perkerasan jalan untuk bagian jalan yang harus direkonstruksi
4.      Penentuan tebal perkerasan jalan baru.
Gambar 7. Mesin penetrasi CBR langsung ditempat
4.  Aplikasi dinding penahan tanah pada bangunan sipil keairan

Yang dimaksud dengan turap adalah konstruksi yang dapat menahan tanah disekelilingnya, mencegah terjadinya kelongsoran, dan biasanya terdiri dari dinding turap dan penyangganya, seperti yang diperlihatkan Gambar 1.1. turap yang banyak dipakai adalah turap dengan tiang tegak, papan turap, serta turap yang terdiri dari jajaran tiang-tiang, dan kadang-kadang dipakai turap beton yang dicor di tempat (Cast-in-place) seperti pada konstruksi tembok menerus di bawah tanah.
Macam Turap
            Berhubung adanya berbagai cara untuk memasang turap atau bendungan elak sementara, maka perlu dipilih caraa yang paling tepat, yaitu ditinjau dari mutu tanah pondasi, tinggi muka air atau tinggi muka air tanah, keamanan atau manfaat ekonomis yang diperlukan.
            Konstruksi turap dapat digolongkan berdasarkan jenis dinding turapnya sebagai berikut :
1.      Turap dengan tiang tegak dan papan turap.
2.      Turap yang terdiri dari deretan tiang-tiang.
3.      Turap dari beton yang dicor di tempat, sehingga merupakan tembok dibawah tanah.
      Turap dari beton yang dicor ditempat, sehingga merupakan tembok di bawah tanah, adalah suatu cara di mana dinding turap dibuat dari tiang beton yang dicor di tempat. Untuk membangun tembok di bawah tanah, ada dua macam cara, yang pertama adalah dengan membuat tembok menerus, dan yang kedua adalah dengan membuat dinding dari deretan kolom di bawah tanah. Pada tiang beton  yang dicor ditempat, sehingga merupakan tembok di bawah tanah, turap ini tidak dapat usah dibongkar setelah pekerjaan selesai, dan dimanfaatkan sebagai bagian dari konstruksi itu sendiri.

Gambar 8. Turap sebagai dinding penahan tanah

2.      Dinding Penahan (Retaining Wall)

Dinding penahan tanah merupakan komponen struktur bangunan penting utama untuk jalan raya dan bangunan lingkungan lainnya yang berhubungan tanah berkontur atau tanah yang memiliki elevasi berbeda. Secara singkat dinding penahan merupakan dinding yang dibangun untuk menahan massa tanah di atas struktur atau bangunan yang dibuat. Bangunan dinding penahan umumnya terbuat dari bahan kayu, pasangan batu, beton hingga baja. Bahkan kini sering dipakai produk bahan sintetis mirip kain tebal sebagai dinding penahan tanah.
Gambar 9. Retaining Wall / Dinding Penahan Tanah
3.      Aplikasi dinding halang pada bendungan urugan
Jenis-jenis dinding halang yang sering digunakan pada bendungan urugan, yaitu :
·         Dinding halang puritan slari tanah-bentonit,
·         Dinding halang beton,
·         Dinding halang puritan slari semen-bentonit,
·         Dinding halang tiang, galerin Benton bersusun dan dinding halang tipis.
Secara teori, semua jenis dinding halang tersebut dapat didesain sebagai penghalang rembesan poitif (positive cut off). Namun masih ada beberapa ketidak pastian di dalam desain dan pelaksanaan konsruksi pada semua jenis dinding halang. Perencana harus memahami benar kelebihan dan kekurangan setiap jenis dinding halang tersebut, agar dapat dipilih jenis dinding halang yang paling sesuai dengan kondisi lapangan.
Agar efektif, dinding halang harus dipasanag menembus lapisan lolos air sampai masuk kedalam lapisan kedap air. Dinding halang sepenggal (partial cut off wall) yang hanya menembus 50 % lapisan lolos air hanya akan mampu mengurangi debit rembesan sekitar 20 %. Walaupun demikian dinding halang sepenggal, sering digunakan sebagai upaya pengendalian rembesan dengan cara memotong emua zona lolos air di bagian atas lapisan yang mnungkin ada dan tidak terdeteki selama investigasi.
5.  Definisi
a. Negative skin friction
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFq06D1Wg08Tmwa02ZrYTg1qPtHJIkuEYvI4CAooI5mvEnUHRclsb9JzhqthQXa31C2g1Cv72jF-3-4m7T1G5Z2S1VAX2-VGznfP_bSHuAGfnGXdqvu0cfpnjoMbXo7crtTGcu7E0xbYg/s1600/dsc06852.jpg
Gambar  10. Tiang pancang
Gaya geser negatif (negative skin friction) adalah suatu gaya yang bekerja pada sisi tiang pancang dimana gaya tersebut justru bekerja kearah bawah sehingga malah memberikan penambahan beban secara vertikal selain beban luar yang bekerja. Negative skin friction berbeda dengan Positif skin friction, karena positif skin friction justru membantu memberikan gaya dukung pada tiang dalam melawan beban luar/vertikal yang bekerja dengan cara memberikan perlawanan geser disisi-sisi tiang, dengan arah kerja yang berlawanan dari arah gaya luar yang bekerja ataupun gaya dari negative skin friction tersebut.
Negatif skin friction terjadi ketika lapisan tanah yang diperkirakan mengalami penurunan yang cukup besar akibat proses konsolidasi, dimana akibat proses konsolidasi ini, tiang mengalami gaya geser dorong kearah bawah yang bekerja pada sisi sisi tiang (karena terbebani). keadaan ini disebut sebagai keadaan dimana tiang mengalami gaya geser negatif (negative skin friction).

b. End bearing and friction piles
Tumpuan Ujung (End Bearing Pile)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIWIYfNL0kly587V18B75-sAqixQaRzHv7LV5_fy8eKuVSvMd-NTsm08535L3ishuEVdQp8a3v2EEHp6Tt6055enBzTn-wplckV9vNIuA78PO1BaPzgf07mkZuYKChLviDepBfq9Miigk/s1600/eb.jpg
Gambar  11. End Bearing Pile
Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya adalah akibat dari perlawanan tanah keras pada ujung tiang. Tiang yang dimasukan sampai lapisan tanah keras, secara teoritis dianggap bahwa seluruh beban tiang dipindahkan kelapisan keras melalui ujung tiang. Anggapan tanah keras yang dimaksudkan disini sebetulnya relatif dan tergantung dari beberapa faktor, antara lain seperti besar beban yang harus dipikul oleh tiang.
Tumpuan Geser/Sisi (Friction Pile)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgToyWmAeQFYTGfBNYNaIFFOCw8c70jnkFbfPWIZwflSJNmB9tX29bMzK872iTSEqtGCHg8ev0Fbrcw3J-SeSKOXtPI088zo15vMhKEIuYcCEmfObCtUTO58cbVik7NzozD5Gh8O6OfSq0/s1600/sf.jpg
Gambar  12. Friction Pile
Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya adalah akibat dari gesekan antara tanah dengan sisi- sisi tiang pancang, atau dengan kata lain kemampuan tiang pancang dalam menahan beban hanya mengandalkan gaya geseran antara tiang dengan  tanah disekelilingnya. Hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya kenyataan dilapangan mengenai data kondisi tanah tidak bisa diprediksi, sehingga sering kita menjumpai suatu keadaan dimana lapisan yang memenuhi syarat sebagai lapisan pendukung yang baik ditemui pada kedalaman yang dalam, sehingga untuk mendapatkan tumpuan ujungnya kita perlu merogoh kocek lebih dalam dikarenakan biayanya sangat mahal. Kenyataannya tumpuan diujung ini juga memiliki andil dalam memberikan sumbangan daya dukung walaupun itu kecil.
Perbedaan dari kedua jenis tiang pancang ini, semata-mata hanya dari segi kemudahan, karena pada umumnya tiang pancang berfungsi sebagai kombinasi antara friction pile (tumpuan sisi) dan end bearing pile (tumpuan ujung). Kecuali tiang pancang yang menembus tanah yang sangat lembek sampai lapisan tanah dasar yang padat.

c. Efisiensi kelompok tiang
1.      Kapasitas Dukung Kelompok Tiang
Fondasi tiang pancang yang umumnya  dipasang secara berkelompok. Yang dimaksud berkelompok adalah sekumpulan tiang yang dipasang secara relatif  berdekatan dan biasanya diikat menjadi satu dibagian atasnya dengan menggunakan pile cap. Untuk menghitung nilai kapasitas dukung kelompok tiang, ada bebarapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu jumlah tiang dalam satu kelompok, jarak tiang, susunan tiang dan efisiensi kelompok tiang.
2.      Efisiensi Kelompok Tiang
Menurut Coduto (1983), efisiensi tiang  bergantung pada beberapa faktor, yaitu :
1.         Jumlah, panjang, diameter, susunan dan jarak tiang.
2.         Model transfer beban (tahanan gesek terhadap tahanan dukung ujung).
3.         Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang.
4.         Urutan pemasangan tiang
5.         Macam tanah.
6.         Waktu setelah pemasangan.
7.         Interaksi antara pelat penutup tiang (pile cap) dengan tanah.
8.         Arah dari beban yang bekerja.

d. Tekanan tanah lateral pada kondisi”AT REST”
Suatu element tanah yang terletak pada kedalaman tertentu akan terkena tekanan arah vertikal ɞv dan tekanan arah horisontal ɞh. ɞv dan ɞh masing-masing merupakan tekanan tanah aktiv dan tekanan total, sementara itu tegangan geser pada bidang gerak dan bidang datar diabaikan. Bila dinding penahan tanah dalam keadaan diam, yaitu bila dinding tidak bergerak kesalah satu arah baik ke kanan atau ke kiri dari posisi awal, maka massa tanah berada dalam keadaan keseimbangan elastis. Rasio tekanan arah horisontal dan tekanan arah verrtikal dinamakan”koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam”.