Sabtu, 18 Februari 2012

KKM XXXIV Fakultas Teknik Univ. Brawijaya Ajang kekeluargaan dan kebersamaan maba 2011

    Kawan tahukah kamu apa itu kkm??? Kkm adalah kemah kerja mahasiswa dimana hal ini merupakan sesuatu hal yang sangat rutin bagi setiap maba atau mahasiswa baru fakultas teknik universitas brawijaya namun banyak sekali wacana yang beredar di kalangan para maba tersebut mulai dari kerasnya kkm, seminggu tidak mandi dan banyak hal lain yang membuat para maba jadi ragu untuk mengikuti kegiatan tersebut seperti legalitasnya yang masih dipertanyakan. Namun bukankah hal yang konyol bila suatu kegiatan tidak legal tapi dapat berlangsung selama 33 tahun dan tanpa henti. Aku sendiri awalnya juga ragu apakah akan mengikuti acara ini atau tidak tapi aku akhirnya memutuskan untuk ikut tidak tengah bermacam-macam wacana yang timbul. Kenapa aku harus ikut? Inilah pertanyaan yang terus dipertanyaan otakku waktu itu tapi aku yakin akan banyak sekali yang akan bisa aku dapat dari kegiatan ini apalagi ini adalah satu pengabdian masyarakat yang merupakan salah satu dari tri dharma perguruan tinggi selain pendidikan dan penelitian. Maka berbagai macam persiapan pun mulai dilakukan. Banyak sekali kegiatan pra kkm yang di adakan oleh panitia yang tentu saja sangat menyita waktu liburan dan tentu saja aku sangat kesal dengan hal ini bagaimana tidak aku yang tidak bisa pulang kampung dan bermaksud liburan disini malah tidak dapat benar-benar liburan namun hal ini tidak akan pernah aku sesali nantinya karena KKM XXXIV adalah suatu kegiatan yang sangat berkesan. Setelah beberapa hari yang sibuk karena SG I dan II lalu pengesahan keplek untuk identitas, pengesahan logistik kering dan basah juga pengesahan tas besar akhirnya  pada hari minggu 12 Februari 2012 kami diberangkatkan.
•    Minggu, 12  Februari 2012
    Aku masih ingat pagi itu ketika aku berangkat tepat jam 06.30 WIB pagi menuju kost sahabatku yang kami memang sudah janjian untuk berangkat bersama. Sebelum berangkat aku sudah menelfonnya supaya dia menungguku di depan kostnya karena kami memang tidak di izinkan membawa telfon bahkan jam tangan dan acecoris. Tepat ketika di perempatan menuju kost sahabatku tersebut aku bertemu dengan salah satu anggota kelompok kkm ku, dan akhirnya kami berangkat bersama menuju lapangan pascasarjana yang ternyata sudah rame dengan teman-teman yang keberangkatanya satu shift dengan ku. Kami dibagi menjadi beberapa shift dan aku kebagian shit 2 yang keberangkatannya jam 07.00 WIB.
    Aku tidak tahu persis jam berapa ketika kami dibawa kesebuah ruangan yang aku tahu adalah gedung Teknik sipil untuk diperiksa mulai dari pakaian sampai kepada barang bawaan kami di tas kecil dan kemudian kami dipindah lalu entah berapa lama kami menunggu hingga akhirnya diberangkatan yang ternyata masih harus menunggu di sebelah gedung teknik mesin namun tidak berapa lama, kami akhirnya benar-benar di berangkatkan dengan truk tentara. Aku tidak yakin, tapi aku bisa memperkirakan kami selama diperjalan sekitar hampir dua jam perjalanan menuju desa patok picis, wajak Malang yang baru aku ketahui semalam sebelum kami berangkat. Kemudian setelah turun kami memakai ponco karena memang saat itu sedang hujan dan kemudian kawan, kami dikumpulkan disebuah lapangan untuk makan siang dan kemudian sholat zuhur yang langsung di jama` dengan sholat ashar.
    Dimulailah perjalan menuju tempat kami akan tinggal dalam beberapa hari kedepan, kami diberangkatkan berdasarkan kelompok. Aku tentu saja masih ingat dengan teman-teman satu kelompokku yang kemudian menjadi keluarga bagiku, kelompok 12...
Youp, itulah kelompokku kawan. Aku juga masih ingat bagaimana perjalanan yang menguras tenaga itu kawan, tapi aku senang dan bangga dengan kelompokku, karena disana aku merasakan tolong menolong dan kekompakan yang luar biasa. Setelah sampai di lokasi aku bersama teman-teman yang putri disuruh langsung masuk tenda untuk beristirahat namun di akhir-akhir aku baru tahu kalau ternyata teman-teman yang putra tidak bisa langsung beristirahat namun harus membuat tenda dan melakukan hal lainnya juga terlebih dahulu.
    Hari itu tidak banyak kegiatan yang kami lakukan, hanya sholat magrib setelah istirahat lalu ada kegiatan kerohanian dan setelah sholat isya kami diharuskan untuk segera istirah karena kami tidak dapat melakukan banyak kegiatan pada malam hari sebab itu bukanlah tempat kami dan kami hanyalah pendatang baru tapi kawan, tengah malam tiba-tiba suara sirine mangaum-ngaum dan kakak-kakak dari panitia berteriak-teriak membangunkan para maba. Tentu saja semua kaget karena ini adalah malam pertama kami disini dan kami baru saja bener-bener akan tidur. Hal pertama yang muncul di ingatanku adalah dimana letak sepatuku.
    Evaluasi kawan, ternyata kami dibangunkan dan dikumpulkan ditengah lapangan untuk sebuah evaluasi yang tentu saja sudah hal sering kami lakukakan saat di pk2 dan krida jurusan maupun fakultas dan kami sudah sangat terbiasa dengan hal ini namun biasanya evaluasi selalu kami lakukan setelah sholat zuhur dan makan siang tentu saja makan siang kami adalah nasi teknik. Tapi sekarang kawan evaluasi kami dilakukan dengan waktu yang berbeda, kami dibangunkan tengah malam dan tentu saja seperti biasa apapun dari jawaban kami merupakan jawaban yang salah dan kami akan selalu mengecewakan mereka para kakak-kakak panitia kami. Kawan, Apakah kamu juga ingin tahu bagaimana suasana evaluasi pada malam itu?
    Baiklah, setelah kami semua dibangunkan dan berbaris berdasarkan Du didepan tenda, lalu kami disuruh berlari menuju lapangan dan tentu saja dengan kepala menunduk lalu di malam yang dingin namun indah sebab dipenuhi ribuan bintang yang bersinar dalam kelamnya malm itu, kami dikumpulkan dan kemudian salah satu dari panitia akan berdiri di depan dan mengatakan selamat datang dan tentu saja setelah itu melontarkan berbagai macam pertanyaan yang harus kami jawab dengan suara yang lantang dan tentunya konkrit dan logis. Setelah evaluasi selesai kami disuruh kembali untuk istirahat.
•    Senin, 13 Februari 2012
    Pagi itu kami dibangun untuk sholat subuh  dengan air yang sangat terbatas kami berwudhu dengan air 1,5 liter untuk 3 orang, disanalah kami mulai merasa betapa berharganya air, kami mulai berhemat apalagi untuk air minum, setelah sholat subuh kami mengikuti kegiatan kerohanian lalu entah pukul berapa saat itu aku tak tahu karena kami benar-benar buta waktu dan dunia luar tapi perlu dicatat kawan, hanya untuk kegiatan itu kami buta waktu dan kegiatan dunia luar, Opps, yang aku maksud tentu saja kehidupan seperti biasanya, kami lalu memasak tentu saja hal ini hanya bagi yang putri itu juga hanya 5 orang per DU sedangkan yang lain ada yang pengmas mengajar untuk 1 orang per DU dan sisanya senam pagi tentu saja dilapangan yang semalam kami pakai buat evaluasi dan aku sendiri kawan, aku kebagian senam pagi. Senam pagi yang tentu saja diiringi dengan bentakan dan pengawasan sang kakak-kakak panitia. Setelah senam pagi kami kembali ketenda dan membantu teman-teman yang belum selesai memasak lalu ada 2 orang perkawakilan DU untuk mengantar makanan bagi yang putra kemudian kami makan bersama DU masing-masing dan alhamdulillah pagi itu aku bersama DU ku sarapan dengan nasi yang matang tapi ada temen-temen dari DU lain yang tidak makan karena nasinya tidak matang kawan, sungguh ironis memang dan ini bisa terjadi tentu saja karena keterbatasan waktu yang kami miliki, pagi itu kami hanya diberi waktu 1,5 jam untuk memasak satu DU yang jumlah anaknya diatas 30 orang. Setelah sarapan dan istirahat sebentar tiba-tiba, oouwww tiba-tiba lagi kami disuruh berbaris kembali dilapangan dan jangan tanya aku tujuannya apa kawan karena aku sendiri juga tidak tahu apa tujuan dari para panitia yang menyuruh kami berbaris dilapangan yang sungguh sangat panas pada pagi itu dan tentu saja dengan kepala yang menunduk dan kemudian entah berapa lama kami dibubarkan dengan terartur untuk kembali ketenda lagi. Bukankan sungguh menyebalkan hal seperti itu kawan, tapi apalah daya kami para maba ini kawan, hanya bisa menurut saja apa yang sudah di atur untuk kami oleh para panitia-panitia tersebut.
    Lalu entah berapa lama setelah itu kami kembali dikumpulkan untuk kembali berkumpul dan berbaris dilapangan yang sama dan alhamdulillah kali ini bukan lah hal yang Gje alias ga jelas lagi kawan karena kali ini jika kalian bertanya padaku apa maksud dan tujuannya aku akan menjawab untuk pembukaan acara KKM kami yang dihadiri oleh bapak PD 3, kepala desa, ketua pelaksana dan kaHim-kaHim dari jurusan di Fakultas Teknik tentu saja. Tapi kawan saat itu sungguh sangat terik sekali dan tentu saja hal ini telah membuatku dan kawan-kawan gelisah karena pembukaan itu tidak selesai-selesai sebab panas itu telah membuat kami mandi keringat hingga akhirnya pembukaan itu bener-benar selesai. kami yang putri dibubarkan sedangkan yang putra melakukan pemilihan pimpro.
    Lalu kebiasaan rutin yang akan kami lakukan dalam beberapa hari berikutnya adalah memasak untuk makan siang, sholat zuhur lalu pengmas keterampilan untuk 4 orang perwakilan per DU dan tentu saja aku mengikuti ini kawan, kenapa?? Ya tentu saja aku mulai bosan dengan aktifitasku saat itu apalagi di tengah siang yang sangat panas itu. Maka aku, Ela teman satu kelompokku yang kecil dan imut yang teman-teman DU ku bilang couple ku, lalu ada Rani anak arsitektur yang bermata sipit karena memang cina dan teman yang menyenangkan itu yang kemudian dipilih  menjadi salah satu koordinator pengmas keterampilan saat itu dan yang terakhir ada temanku yang bikin gemes tapi seru yaitu Gefrin. Pengmas kami saat itu adalah jahit menjahit kawan. Aku bersama teman-teman berkata seperti ibu-ibu PKK. Disaat yang sama teman-teman yang putri kembali memasak untuk makan malam tapi kalau aku boleh beropini aku lebih senang menyebutnya makan sore kawan, karena kami memang makan sore. Hmmm, kalian mungkin heran kenapa aku hanya bercerita kegiatan yang putri saja tentu saja karen aku seorang perempuan kawan. Tidak, sebenarnya alasan yang lebih tepat adalah karena aku memang tidak tahu kegiatan yang dilakukan yang putra karena memang tidak ada interaksi antara putra dan putri tapi dari desas-desus yang terdengar, teman-teman yang putra melakukan 3 proyek kawan, proyek reboisasi, pembersihan lingkungan desa dan pipanisasi oleh karena itu juga teman-teman yang putri sampai mengalah, sampai air yang tersedia tidak apa-apa diberikan hanya untuk yang putra saja karena mereka memang lebih butuh  kawan. Begitu juga dengan makanan, teman-teman putri sampai rela tidak makan demi yang putra, dan tentu saja ada cerita menarik disana seperti kembali ke masa lalu teman-teman kami sampai berkirim pesan lewat surat yang diselip ketika mengantarkan makanan untuk yang putra kawan. Ada yang memakai panggilan mama papa, mimi pipi dan bebeb bagi kelompokku, memang hal yang sungguh menggelikan kawan tapi inilah ceritaku. Bagaimana ceritamu?
    Setelah sholat ashar ada waktu senggang yang kami gunankan untuk istirahat dan saat itu juga teman-teman dari pengmas mengajar bercerita tentang pengalaman mereka mengajar anak-anak SD. Mereka bercerita tentang kesederhanaan mereka, tentang bagaimana susahnya menjadi seorang guru bagi anak-anak SD, tentang kami yang lebih beruntung dari mereka, tantang semua yang mereka alami, tentang anak-anak yang butuh perhatian besar dan harus dihadapi dengan sabar itu, sungguh cerita yang sangat menarik dan mengesankan juga mengharukan tentang sekolah yang sangat membutuhkan uluran tangan orang-orang yang diberikan anugrah kelebihan oleh sang pencipta.
Sebagai penutup hari itu sebelum kami istirahat dan bersiap-siap untuk dibangunkan pada tengah malam nanti untuk evaluasi yang ternyata pada malam itu tidak dilaksanakan tapi kami yang berada di tenda putri sungguh malam itu merasa tertipu kawan karena entah datang dari mana pada tengah malam itu kami merasa seperti ada suara sirine dan suara panitia yang membangunkan dan di ikuti sikap reflek teman-teman yang langsung mencari dan memakai sepatu masing-masing tapi tidak ada tanda-tanda kalau kami akan segera dikumpulkan jadi untuk berjaga-jaga teman-teman yang sudah memakai sepatu tetap memakai sepatu dan kembali tidur. Tapi kawan, hingga fajar menjemput kami tidak di bangunkan untuk evaluasi tapi kami dibangunkan untuk melaksanakan sholat subuh. Sungguh betapa senangnya karena hari ini tidak ada evaluasi.
•    Selasa, 14 Februari 2012
    Kawan, setelah kami melaksana sholat subuh dan kegiatan kerohanian pagi itu kami semua kembali dikumpulkan. Tadinya aku berpikir akan senam pagi lagi kawan tapi bukankah hal yang aneh kenapa diantara kami tidak ada yang memasak? Jawabannya hanya satu kawan, sebab pagi itu kami dikumpulkan bukan untuk senam pagi tapi evaluasi karena memang semalam kami tidak jadi di bangunkan untuk di evaluasi dan jangan tanya aku kenapa tiba-tiba evaluasi malah di pagi hari bukannya d tengah malam lagi kawan, dan jawabanku adalah aku juga tidak tahu. Kami memang tidak pernah di beri tahu secara gamblang karena di teknik sendiri hal-hal semacam ini biasanya kami akan cari tahu sendiri tapi kali ini aku tidak menemukan jawaban yang tepat dan logis kawan, mungkin saja karena semalam gerimis tapi bukankah evaluasi dimalam saebelumnya juga saat gerimis jadi sebagai kesimpulan aku benar-benar tidak tahu jawabannya kawan.
    Setelah evaluasi yang seperti biasa selalu di bentak dan jawaban kami yang selalu di anggab salah, angkatan kami pembohong dan berbagai macam bentakan lain yang dilontarkan oleh para panitia kepada kami, hal selanjutnya yang kami lakukan adalah sama saja seperti kemaren kawan, sholat berjamaah, masak memasak, pengmas mengajar dan pengmas keterampilan lalu makan bersama namun hari ini adalah hari ketiga kami disini kawan, hari dimana kami mulai kekurangan air, hari dimana tenggorokan kami mulai kering, hari dimana kami harus sangat berhemat karena masih ada 2 hari kedepan dan kondisi teman-teman sudah mulai menurun.Selebihnya sama saja seperti yang kemaren kawan. Tapi malam itu kami kembali di bangunkan untuk evaluasi. Suara panitia mulai meninggi, panitia mulai menjadi lebih keras dari sebelumnya dan seperti biasa perlengkapan kami diperikasa dan dipertanyakan lagi bagi setiap anak yang melanggar peraturan bahkan kami disuruh mencopot sepatu untuk juga diperiksa. Malam itu emosi semakin memuncak kawan, danki kami dipersalahkan, kami semakin dibentak dan disudutkan hingga akhirnya keos benar-benar terjadi. Panitia dan maba tawuran atau bentrok, aku tidak tahu persis bagaiman terjadinya hal itu karena begituhal itu terjadi lemabaga langsung mengambil alih dan panitia disuruh mundur, yang aku tahu lembaga yang putri sudah mengepung kami dab berteriak 1, 2, 3 teknik...
Aku tidak tahu bagaiman kelangsungan terjadinya keos bagi yang putra malam itu yang aku kemudian tahu saat itu adalah, aku tidak lagi melihat panitia, lembaga sudah mengepung para maba dan kami mengadakan sharing, maka teman-teman mulai lah menyampaikan apa yang terjadi, panitia memasuki barisan maba dan mulai mengadakan kontak fisik yang seharusnya tidak boleh terjadi itu, teman-teman putra emosi dan terjadilah keos pada malam itu. Entah berapa lama kejadian itu berlangsung namun ketika sharing sudah terdengan azan subuh lalu tidak berapa lama kami dibubarkan untuk melaksanakan sholat subuh dan kegiatan kerohanian.
•    Rabu, 15 Februari 2012
 Pagi itu tidak ada bentakan pantia. Teman-teman putra melaksanakan senam pagi dan menteriakan 1, 2, 3, teknik yang kemudian di balas dengan hal yang sama oleh teman-teman putri yang masih berkumpul setelah kegiatan kerohanian maka beberapa saat itu terdengarlah sahut menyahut teriakan lantang dari para maba putra dan putri kebanggaan kami para anak teknik,
1, 2, 3 teknik...
Pagi ini adalah pagi yang berbeda yang melakukan kegiatan tanpa panitian tapi hari ini akan di adakan hiking, dan akan ada lagi interaksi antara teman-teman putra dan putri karena berangkat hiking akan dilakukan per DU.Oh ya kawan, DU merupakan singkatan dari dapur umum dan aku yakin kamu sudah tahu itu bukan?
    Setelah memasak untuk pagi dan siang kami mulai diberangkatkan per-DU. Kawan, sungguh melelahkan sekali perjalanan ini, jalanannya sungguh sangat menanjak,hmmm mungkin kemiringannya sekitar 45o, namun walau begitu kami tetap senang, senang dengan kebersamaan, senang akhirnya bisa melihat rumah penduduk lagi, senang akhirnya bisa minum sepuasnya tanpa harus berhemat lagi, senang akhirnya bisa jajan lagi walau saat itu ditemani hujan tapi DU ku menolak untuk memakai ponco saat panitia menawarkan hal itu karena ini akan menjadi tantangan bagi DU ku yang kami bertaruh siapa pun yang tidak sakit selama kkm akan ditraktir oleh siapa pun yang akan gugur atau sakit. Dan hal ini pun menjadi salah satu motivasi dan penyemangat bagi kami. Di hari itu juga kami menambah cerita yang akan kami kenang lagi, cerita itu diawali dari salah satu temanku yang tanpa sengaja jeansnya sobek maka aku dan seorang temanku berusaha untuk membantu, aku yang lebih dulu berdiri kemudian diminta tolong temanku satunya untuk membantu berdiri( tidak usah sebut nama ya kawan, heeee...), aku yang kecil membantu temanku yang lebih berat dan besar tentu saja tidak kuat maka tanpa bermaksud apa-apa dan secara tidak sengaja aku yang memang tidak kuat mengangkatnya tersebut terjatuh dan melepas pegangannya maka dia pun ikut terjatuh kebelakang, sungguh kawan, semua teman-temanku tertawa bukan karena tidak kasihan padanya tapi melihat ekspresinya yang sungguh sangat jenaka waktu itu dengan posisi bokong yang lebih dahulu masuk kesebuah lubang. Lalu setelah mengelilingi perumahan warga kami kembali ke tenda untuk beristirahat dan melakukan kegiatan rutin seperti hari kemaren. Dan tahukah kamu kawan,tengah malam itu kami juga masih dibangunkan tapi dengan nada yang sangat lembut “dek bangun” aku masih sangat ingat tentang hal ini, kami dibangunkan bukan lagi untuk evaluasi tapi kami dibangunkan untuk menyelesaikan maslah sebelumnya masalah keos tentu saja dan dengan api unggun...
    Malam itu sungguh sangat singkat karena ini adalah malam terakhir kami disini, malam dimana kami berdamai dengan panitia, malam ketika kami diterima menjadi bagian dari KBMT (keluarga besar mahasiswa teknik)
Malam yang sungguh sangat mengharukan,malam ketika kami berbaur dengan lembaga dan panitia. Hingga azan subuh memanggil dan meminta untuk segera dijawab dengan menjawabnya dengan mendirikan sholat subuh.
•    Kamis, 16 Februari 2012
    Tidak terasa, baru kemaren kami datang tapi ahri ini kami akan segera kembali dan merasakan udara kampus tercinta, tidur dikamar yang nyaman lagi dan tentu saja mandi.
    Setelah selesai sholat subuh dan kegiatan kerohanian kami memasak dan packing serta membersihkan tenda karena setelah sarapan pagi kami akan pulang. Saat dalam perjalanan pulang kami yang sudah sangat lelah lebih banyak tertidur dari pada bercerita tapi satu hal kami akan selalu mmerindukan kekeluargaan dan kebersamaan saat itu, tidur bareng, desak-desakkan dalam satu tenda, berbagi makanan dan bercerita bersama, canda tawa, suka duka itu akan sangat kami rindukan.
    Ketika sampai dikampus kami dikumpulkan distadion lalu menunggu shift 2 yang rasanya sungguh sangat lama namun akhirnya yang ditunggu datang juga lalu kami berbaris bedasarkan jurusan masing-masing dan kemudian disambut oleh senior masing-masing. Ada kebanggaan ketika para seniorku dari pengairan menjemput dan mengiring kami mahasiswa teknik pengairan 2011 kedepan gedung pasca sarjana lalu menyambut dan mengucapkan selamat datang lalu melepaskan keplek kami karena sekarang kami bukan maba lagi. Maka kami pun berjabat tangan, cipika cipiki dengan mbak-mbak KBMP tersebut dan malam itu adalah malam keakraban kami KBMP (keluarga besar mahasiswa pengairan). Kami ngopi, makan, dan bernyanyi bersama. Disana juga ada sambutan dari setiap ketua angkatan mulai dari 2008 hingga angkatan termuda angkatan ku 2011, kami bercanda dan tertawa bersama, bercerita hingga malam itu aku pulang karena sudah sangat malam.
Aku bangga jadi mahasiswi Teknik Pengairan Universitas Brawijaya. 1, 2, 3 Teknik...
Hidup Pengairan...!!