Seperti
tahun-tahun sebelumnya, Universitas Brawijaya (UB) setiap awal tahun selalu
mengadakan pesta kembang api dipergantian tahun baru, tak terkecuali tahun ini
yang juga disemarakan dengan adanya parade budaya Internasional Dies Emas UB
ke-50. Parade ini diselenggarakan dalam rangka dies natalis ke-50 UB dan untuk
menyambut tahun baru 2013.
Dalam
Parade itu terdapat ragam seni tari Nusantara dan juga ragam seni tari dari
beberapa negera tetangga seperti Malaysia dan Myanmar. Ragam Tari Nusantara
diantaranya Jawa Timur yang merupakan tuan rumah diselenggarakannya acara
tersebut, lalu ada Jaipong, Aceh( Saman), Bali dengan tari tunggal serta tari yang
beranggotakan beberapa orang, serta ada Mandau, papua dan tentu saja IPPMBK
tidak ketinggalan. IPPMBK yang merupakan perkumpulan mahasiswa minang di
Malang, Jawa Timur ini menampilkan dua tari, tari rantak dan tari indang.
Tari
Indang yang beranggotakan 15 penari itu dulunya merupakan salah satu dari
bentuk dakwah dalam bentuk seni. Biasanya tari ini memakai property berupa
rebana kecil namun pada saat tari ini dibawakan oleh temen-temen IPPMBK, tari
ini sudah menjadi salah satu tari yang di modifikasi dalam arti ada beberapa
gerak dasar yang sudah dirubah. Sedangkan tari rantak yang beranggotakan 7
penari saat itu (3 pria dan 4 wanita) merupakan salah satu seni bela diri asli
Minangkabau yang di senikan yaitu Silat pada langkah tigo dan tari ini juga menggambarkan
tentang hentakan kaki pada seni bela diri (silat) tersebut.
Dari
hal ini juga diharapkan akan menjadi langkah awal teman-teman IPPMBK Malang
berkreasi pada level yang lebih lagi dalam bidang seni. Dari sini teman-teman
juga berharap bahwa budaya seni tradisional itu tidak akan tertinggal, walau
tidak lagi berada di tanah tercinta Minangkabau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar